Kamis, 24 Agustus 2017

Berbagai Koleksi Pedang dalam dunia Islam di Indonesian Islamic Art Museum

Indonesian Islamic Art Museum – Indonesian Islamic Art atau biasa dikenal dengan Museum Muslim atau Museum Islam terletak di kompleks Wisata Bahari Lamongan, Jl Raya Paciran (Ex Tanjung Kodok).  Museum ini pertama kali dibuka pada 28 Desember 2017 dan memiliki tiga zona utama, yaitu Audio Visual Room, Diorama Room dan Galeri Koleksi.

Zona Galeri koleksi Indonesian Islamic Art Museum ini menyimpan berbagai peninggalan kerajaan Islam di Indonesia hingga luar negeri dimulai dari pakaian, perhiasan, benda-benda kerajaan hingga peralatan perang. Berbagai koleksi pedang dalam dunia Islam pun menghiasi museum Islam pertama di Indonesia ini.
Pedang Zulfikar Shamsir di Indonesian Islamic Art Museum
Terdapat pedang Legenda Zulfikar Shamsir dari Kesultanan Ottoman Turki pada abad ke-19. Pedang Zulfikar Shamsir ini jenisnya sama dengan pedang Legenda Nabi Muhammad yang kemudian diwariskan kepada Ali Bin Abi Thalib dan pertama kali dipakai ketika perang Uhud.

Ada juga pedang Kilij para pasukan Ottoman pada sekitar abad ke-18 an. Pedang Kilij merupakan pedang yang digunakan oleh pasukan berkuda karena melengkung dan ringan. Tapi meskipun ringan, pedang Kilij sangat tajam karena sekali tebas bisa langsung menghancurkan tulang.
Pedang Kilij di Indonesian Islamic Art Museum
Indonesian Islamic Art Museum juga menyajikan berbagai koleksi pedang para pasukan kerajaan Mughal India. Dan berbagai pedang dari kesultanan di Indonesia juga ditampilkan di museum yang ada di Lamongan tersebut.

Sementara itu, Indonesian Islamic Art Museum buka setiap hari mulai pukul 09:00 sampai 17:00 WIB. Harga tiket masuk dari museum muslim ini adalah Rp 10.000 ketika weekday dan 15.000 ketika Weekend.

Rabu, 23 Agustus 2017

Kisah Muhammad Al-Fatih Menakhlukkan Konstantinopel di Indonesian Islamic Art Museum Wisata Bahari Lamongan

Indonesian Islamic Art Museum – Indonesian Islamic Art Museum merupakan museum Islam pertama di Inonesia. Terletak di kompleks Wisata Bahari Lamongan, Museum Islam Indonesia hadir untuk memberikan edukasi seputar sejarah Islam kepada para pengunjungnya.

Di Indonesian Islamic Art Museum pengunjung bisa melihat benda-benda bersejarah yang menggambarkan tentang perjalanan Islam dari masa jahiliah sampai Islam tersebar keseluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Indonesian Islamic Art Museum memiliki koleksi benda-benda bersejarah terlengkap, mulai dari peninggalan kerajaan Islam di Indonesia seperti Samudra Pasai, Aceh, Mataram Islam, Kerajaan Gowa Talu, Keraton Sumenep, Keraton Mangkunegara, Kesultanan Islam di Banjar dan masih banyak lainnya. Ada juga peninggalan-peninggalan dari kerajaan Islam luar Negeri seperti dinasti China, Mughal India dan Ottoman Turki.
Kisah Muhammad Al-Fatih di Indonesian Islamic Art Museum 
Benda-benda berserajarah dari Ottoman Turki menjadi koleksi andalan Indonesian Islamic Art Museum. Berbagai kisah seputar kerajaan Ottoman juga begitu diminati oleh pengunjung, terutama kisah Muhammad Al-Fatih dalam menakhlukkan Konstantinopel. Muhammad Al-Fatih merupakan seorang raja atau sultan Kerajaan Utsmani yang paling terkenal. Ia merupakan sultan ketujuh dalam sejarah Bani Utsmaniah, yang mampu membawa kerajaan Ottoman menguasai Konstantinopel.

Konstantinopel atau sekarang ini disebut dengan Istambul dulunya berada di bawah kekuasaan Byzantium yang beragama Kriten Ortodoks. Kota ini telah menyita perhatian dunia karena memiliki wilayah yang luas dengan bangunan-bangunan yang besar dan megah. Dibalik kemegahannya, Konstantinopel juga dikenal memiliki pertahanan Militer yang kuat, benteng raksasa yang berdiri kokoh, dan disertai dengan para prajurit yang siap dengan berbagai persenjataannya. Tidak hanya itu, terdapat juga galian parit yang besar membentang mengitari benteng ini, semakin menambah kesan bahwa kota ini mustahil untuk ditahlukkan.

Tapi karena kecerdikan dari Muhammad Al Fatih bersama para tentaranya berhasil menembus dan menguasai Konstantinopel pada 20 Jumadil Awal 1453 atau bertepatan dengan 29 Mei 1453 M. Setelah dikuasi, Konstantinopel kemudian diubah namanya menjadi Istambul dan dijadikan sebagai ibu kota Negara Turki.

Rupanya, keberadaan Muhammad Al Fatih ini telah diprediksi Rasulullah dalam sabdanya : “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menakhlukkannya adalah sebaik-baiknya pemimpin dan pasukan ang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baiknya pasukan.” 
Pelindung kepala dan tombak pasukan Ottoman di Indonesian Islamic Art Museum
Sementara itu, peninggalan berserjarah dari pasukan Ottoman Turki yang ada di Indonesian Islamic Art Museum adalah baju zirah pasukan Ottoman pada abad ke 16 yang dilengkap dengan pelindung kepala, tombak, pedang, pelindung tangan, perisai dan masih banyak lainnya.

Indonesian Islamic Art Museum buka setiap hari mulai pukul 09:00 sampai 17:00 WIB. Harga tiket masuk museum adalah Rp. 10.000 untuk weekday dan 15.000 untuk weekend.

Sabtu, 27 Mei 2017

Kain Gujarat Berusia Lebih Dari 600 Tahun Ada di Indonesian Islamic Art Museum

Kain gujarat di Indonesian Islamic Art Museum
Kain Gujarat di Indonesian Islamic Art Museum - Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang dari Gujarat, India pada abad XIII Masehi. Orang-orang gujarat ini menjual berbagai jenis textile yang memiliki kekhasannya masing-masing.  Kain tersebut diperdagangkan dan ditukarkan dengan hasil bumi dari Indonesia.

Indonesian Islamic Art Museum menyimpan textile dari gujarat yang usianya sudah berusia lebih dari 600 tahun. Textile atau kain gujarat tersebut dibawah oleh pedagang Gujarat ke Indonesia pada abad ke-9.

Kain gujarat yang ada di Indonesian Islamic Art Museum memiliki corak berupa seorang raja yang sedang naik gajah dan dikawal oleh para pengawalnya. Gajah di India biasanya digunakan sebagai transportasi untuk para petinggi kerajaan dengan menggunakan howdah atau sadel mewah yang berbentuk singgasana di atas punggung gajah.

Kain gujarat ini juga merupakan kain yang sangat mewah pada masa itu. Sehingga kain dengan corak seorang raja ini hanya dipakai ketika upacara keagamaan, pernikahan dan upacara besar lainnya.
Kain panjang di Indonesian Islamic Art Museum

Selain kain gujarat, Indonesian Islamic Art Museum ini juga menyimpan berbai kain dari Nusantara. Seperti Kain panjang dengan batik kaligrafi dari kerajaan Samudra Pasai, Aceh.  Kain panjang ini tidak untuk dipakai, melainkan dijadikan sebagai dekorasi ketika pernikahan. Selain itu, beberapa orang dari kalangan tinggi juga menggunakan kain tersebut sebagai penutup ketika meninggal dunia.

Sementara itu, Indonesian Islamic Art Museum ini memiliki koleksi benda- benda bersejarah terlengkap. Tidak hanya mendatangkan peninggalan kerajaan Islam dari Nusantara, Museum yang terletak di kompleks Wisata Bahari Lamongan ini juga mendatangkan benda-benda bersejarah dari Kerajaan Islam dunia, seperti Ottoman Turki, Mughal India, berbagai Dinasty China dan masih banyak lainnya. 

Jumat, 26 Mei 2017

Wisata Edukasi di Indonesian Islamic Art Museum

Para siwa melakukan wisata edukasi di Indonesian Islamic Art Museum
Wisata Edukasi di Indonesian Islamic Art Museum Bosan dengan tempat wisata yang itu itu saja? berwisata sekaligus menambah pengetahuan bisa menjadi pilihan. Selain menghilangkan stress, wisata edukasi dapat memperkaya wawasan kita.

Indonesia, tepatnya kota punya Lamongan memiliki wisata edukasi bernama Indonesian Islamic Art Museum. Museum yang baru buka tanggal 28 Desember 2016 ini menawarkan edukasi pembelajaran tentang sejarah Islam.

Di Indonesian Islamic Art Museum, pengunjung bisa merasakan sensasi pembelajaran Study Tour yang Life, dengan Edukasi Pendidikan tentang Kejayaan Negri Arab Pra Islam, Kebesaran Kerajaan Ottoman Turkey, Laksamana Chengho Panglima Besar Muslim dari China yang terkenal dan Kemegahan Istana Taj Mahal India atau Kerajaan Mughal yang terbesar di Dunia, dengan berbagai wahana yang menarik yang bersifat Edukasi & Entertainment.

Para siswa sedang mengerjakan LKS di Indonesian Islamic Art Museum
Pengunjung yang ingin mengambil paket edukasi akan dibekali dengan Lembar Kerja Siswa yang sudah disesuaikan dengan kelas atau tingkatannya. Tidak hanya itu, edukasi di Indonesian Islamic Art Museum ini juga akan didampingi oleh para Story Teller dengan tiga bahasa, yaitu Indonesia, Inggris dan juga Arab.

Dengan konsep Edu-Art-Tainment, pengunjung juga akan diajak untuk melakukan keseruan-keseruan lain seperti menari bersama, melakukan game-game kecil menarik hingga melakukan kegiatan art, seperti Melukis dan mewarnai Kaligrafi, merakit wayang, membatik dan masih banyak lainnya.

Sangat menyenangkan bukan? Maka dari itu ayo kunjungi Indonesian Islamic Art Museum. Harga tiket masuk Museum ini adalah 20.000 ribu ketika weekday dan 30.000 untuk weekend. Museum buka mulai pukul 08:00 WIB sampai 17:00 WIB.

Lokasi Indonesian Islamic Art Museum

Wisata Bahari Lamongan
Jl Raya Paciran (Ex. Tanjung Kodok), Paciran, Lamongan
Jawa Timur, Indonesia
081382092200
085748473100

Galeri Kegiatan Art dan Game di Indonesian Islamic Art Museum

Kegiatan bermain puzzle di Indonesian Islamic Art Museum

Mengenal kesenian wayang melalui Lembar Kerja Siswa


 
Game edukasi di Indonesian Islamic Art Museum

Senin, 22 Mei 2017

Al Qur’an Terkecil di Dunia dari Masa Kerajaan Ottoman Turki ada di Indonesian Islamic Art Museum

Kitab Istambul di Indonesian Islamic Art Museum 
Kitab Istanbul di Indonesian Islamic Art Museum - Tahukah kamu bahwa Indonesia memiliki museum Islam pertama yang memiliki banyak koleksi benda bersejarah yang unik. Salah satunya adalah kitab Istambul dari Turki pada abad ke -16.

Kitab Istanbul merupakan Al Qur’an terkecil di dunia. Disebut kitab Istanbul karena Al Qur’an kecil ini dicetak pertama kali di pada abad ke-16 an di kota Istambul Turki.

Kitab Istambul dipercaya memiliki khasiat untuk keselamatan dari segala bentuk marah bahaya. Selain itu, kabarnya Al Qur’an kecil ini dahulunya hanya dimiliki oleh kalangan tertentu saja, yakni agamawan seperti para Sunan atau Wali.


Selain kitab Istambul dari Turki, Indonesian Islamic Art Museum juga menyimpang kitab Istambul bertbentuk rajah dari Aceh pada abad ke-17 yang ditulisi dengan tinta emas. 
Kitab Istambul Rajah di Indonesian Islamic Art Museum 
Sementara itu, bisa dibilang bahwa Indonesian Islamic Art Museum ini juga memiliki koleksi benda bersejarah terlengkap. Tidak hanya mendatangkan benda dari kesultanan Indonesia, museum ini juga menyajikan berbagai peninggalan kerajaan Islam yang ada di Luar Negeri.

Zona di Indonesian Islamic Art Museum


Indonesian Islamic Art Museum memiliki tiga zona utama, yaitu Audio Visual Room yang menyajikan film “The Glorious of Islam.” Tidak hanya itu, zona ini juga biasanya digunakan sebagai tempat untuk melakukan perpisahan kelas, bedah buku, seminar dan masih banyak lainnya 
Audio Visual Room di Indonesian Islamic Art Museum
Kemudian zona kedua berisi Galery Seni Islam dari kerajaan Ottoman Turkey, Mughal India, Dinasti China (Tang, Song, Yuan dan Qing) hingga kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia, seperti Samudra Pasai, Mataram Islam dan masih banyak lagi.                                                                                                   
Zona ketiga adalah Diorama atau photo spot area. Di zona ini terdapat beberapa miniatur tiga dimensi, seperti masjid dan kapal Cheng-Ho, toko klontong, masjid agung banten, toko persia dan disertai dengan pemandangan pantai serta suara-suara yang membuat pengunjungnya seakan-akan berada dalam sebuah situasi yang nyata.

Pengunjung berfotoria di zona diorama Indonesian Islamic Art Museum

Fasilitas yang Didapat Ketika Berkunjung ke Indonesian Islamic Art Museum

Pengunjung Indonesian Islamic Art Museuum akan mendapatkan pelayan Story Teller (Guide) dengan 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris dan Arab. Selain itu, pengunjung juga bisa mendapatkan kererangan tentang Museum dengan menggunakan Aplikasi Augmented Reality (A.R)
 
Augmented Reality Indonesian Islamic Art Museum
Lokasi Indonesian Islamic Art Museum
 Wisata Bahari Lamongan
Jl. Ex Paciran (Ex. Tanjung Kodok) Paciran, Lamongan Jawa Timur

Info dan Reservation Center
081382092200
085748473100




Kamis, 18 Mei 2017

Keren, Indonesian Islamic Art Museum Sajikan 6 Koin dalam Peradaban Islam

Koin Peadaban Islam di Indonesian Islamic Art Museum - Indonesian Islamic Art Museum menyajikan berbagai koleksi koin dalam sejarah Islam dunia hingga Indonesia. Koin tersebut merupakan mata uang atau alat tukar yang digunakan oleh kerajaan-kerajaan Islam pada masa itu.

Koin Dirham Samudra Pasai terpajang rapi di etalase Museum Indonesian Islamic Art. Koin tersebut ada pada tahun 1297 Masehi dan pertama kali dicetak oleh Sultan Al Malik As Shaleh yang berkuasa sekitar tahun 1297-1326. Koin ini berbahan Emas dan perak dengan tulisan Arab berupa nama raja sekaligus gelarnya, yaitu Malik At-Tahir atau Malik Az-Zahir. 
Koin Dirham Samudra Pasai di Indonesian Islamic Art Museum
Ada juga berbagai mata uang dari kerajaan Aceh pada abad ke-16. Mata uang tersebut terbuat dari emas dan perak, disebut dengan dirham. Sistem mata uang dirham ini diadopsi dari kerajaan Samudra Pasai, dimana pada 1524 kerajaan Samudra Pasai ditahlukkan oleh kerajaan Aceh Dar As-Salam. Lalu, pada pemerintahan sultan Iskandar Muda, tulisan Al Zahir  diganti dengan dengan Johan berdaulat bin Ali, sedangkan pada bagian belakangnya ditulisi dengan Sri Sultan Perkasa Alam.
Mata uang kerajaan Aceh di Indonesian Islamic Art Museum
Koleksi berbagai mata uang Kerajaan Gowa Talu Sulawesi Selatan juga tersimpan rapi di Museum Islam yang terletak di Wisata Bahari Lamongan tersebut. Mata uang ini dikeluakan oleh Sultan Hassanudin, raja kerajaan Gowa yang memerintah pada tahun 1651-1669. Koin tersebut terbuat dari Kupa, yaitu Campuran Mata Uang Timah dan Tembaga.
Mata uang Gowa Tallo di Indonesian Islamic Art Museum
Selain itu, Indonesian Islamic Art Museum ini juga mendisplay berbagai koin dari kedinastian yang ada di China. koin tersebut adalah mata uang tahil yang berasal dari dinasty Tang pada tahun 618-907. Ada juga koin perak dari dinasti Song pada masa dinasty Ming pada abad ke-15. Mata Uang dari dinasti Song ini ditemukan di Indonesia, tepatnya di daerah Sumatra. 

Mata uang dinasty Song di Indonesian Islamic Art Museum

Selain itu, Indonesian Islamic Art juga mengedukasi pengunjungnya tentang berbagai Koin dalam dunia Islam selama periode formatif para kekhalifahan Righteous (632-661 SM). Koin-koin tersebut dapat kita lihat secara tiga dimensi dengan menggunakan Teknologi Augmented Reality. 

Augmented Reality Indonesian Islamic Art 
Selain itu, berbeda dengan museum pada umumnya Indonesian Islamic Art Museum memiiliki audio visual room yang menyajikan film animasi The Glorious of Islam. Museum Islam yang baru dibuka tanggal 28 Desember 2016 ini juga memiliki zona diorama interaktif yang bisa dijadikan sebagai are photo spot yang keren bagi pengunjung.

Lokasi Indonesian Islamic Art Museum
Wisata Bahari Lamongan
Jl. Raya Paciran (Ex Tanjung Kodok), Lamongan.
+6282144468002
+6285748473100

Harga Tiket Museum Islam (Indonesian Islamic Art Museum)
Weekday (Rabu  –  Kamis) : Rp. 20.000
Weekend (Jumat – Minggu, Hari besar Nasional – Musim Libur WBL) : Rp. 30.000

Kamis, 27 April 2017

Yuk! Belajar Arab Pegon di Indonesian Islamic Art Museum

Pembelajaran arab pegon di Indonesian Islamic Art Museum
Belajar Arab Pegon di Indonesian Islamic Art Museum - Indonesian Islamic Art merupakan museum yang memiliki konsep edu-art-tainment. Para siswa ataupun wisatawan bisa mendapatkan pembelajaran tentang Islam yang dikemas secara menarik.

Salah satu pembelajaran yang bisa didapat oleh para siswa atau wisatawan adalah membaca dan menulis Arab Pegon. Pembelajaran Arab Pegon ini biasanya disebut dengan “Jum’at Mubarok,” karena pelaksanaan kegiatan ini hanya bisa didapatkan ketika hari Jum’at.

Awal mulanya para siswa akan diajarkan menulis nama, kegemaran serta asal daerahnya dalam arab pegon. Lalu jika mereka sudah menguasai, mereka akan diberikan teks cerita untuk dibaca bersama-sama. Ditengah kegiatan, para Story Teller Indonesian Islamic Art Museum juga akan memberikan game-game menarik.

Kegiatan Jum'at Mubarok di Indonesian Islamic Art Museum
Pengertian dari arab pegon sendiri adalah tulisan huruf hijaiyah yang berakulturasi dengan bahasa daerah di Indonesia. Sekilas tulisan Arab Pegon terlihat seperti tulisan bahasa Arab, tetapi ketika dibaca akan berbunyi bahasa Jawa. Lalu, bagaimana sih caranya agar bisa belajar Arab Pegon di Indonesian Islamic Art Museum?

Caranya adalah dengan membeli tiket masuk Indonesian Islamic Art Museum. Harga tiket museum adalah 10.000 untuk weekday dan 15.000 untuk weekend. Maka itu, jika ingin mengikuti kegiatan membaca arab Pegon di Indonesian Islamic Art Museum dikenakan biaya 15.000 per kepala.

Sementara itu, Indonesian Islamic Art Museum ini memiliki tiga zona utama. Zona pertama adalah Audio visual room, yang menyajikan film animasi “The Glorious of Islam.” Zona kedua berisi galery koleksi peninggalan kerajaan Islam dunia dan terkahir adalah zona Diorama, menyajikan berbagai miniatur berkaitan peradaban Islam.