Rabu, 23 Agustus 2017

Kisah Muhammad Al-Fatih Menakhlukkan Konstantinopel di Indonesian Islamic Art Museum Wisata Bahari Lamongan

Indonesian Islamic Art Museum – Indonesian Islamic Art Museum merupakan museum Islam pertama di Inonesia. Terletak di kompleks Wisata Bahari Lamongan, Museum Islam Indonesia hadir untuk memberikan edukasi seputar sejarah Islam kepada para pengunjungnya.

Di Indonesian Islamic Art Museum pengunjung bisa melihat benda-benda bersejarah yang menggambarkan tentang perjalanan Islam dari masa jahiliah sampai Islam tersebar keseluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Indonesian Islamic Art Museum memiliki koleksi benda-benda bersejarah terlengkap, mulai dari peninggalan kerajaan Islam di Indonesia seperti Samudra Pasai, Aceh, Mataram Islam, Kerajaan Gowa Talu, Keraton Sumenep, Keraton Mangkunegara, Kesultanan Islam di Banjar dan masih banyak lainnya. Ada juga peninggalan-peninggalan dari kerajaan Islam luar Negeri seperti dinasti China, Mughal India dan Ottoman Turki.
Kisah Muhammad Al-Fatih di Indonesian Islamic Art Museum 
Benda-benda berserajarah dari Ottoman Turki menjadi koleksi andalan Indonesian Islamic Art Museum. Berbagai kisah seputar kerajaan Ottoman juga begitu diminati oleh pengunjung, terutama kisah Muhammad Al-Fatih dalam menakhlukkan Konstantinopel. Muhammad Al-Fatih merupakan seorang raja atau sultan Kerajaan Utsmani yang paling terkenal. Ia merupakan sultan ketujuh dalam sejarah Bani Utsmaniah, yang mampu membawa kerajaan Ottoman menguasai Konstantinopel.

Konstantinopel atau sekarang ini disebut dengan Istambul dulunya berada di bawah kekuasaan Byzantium yang beragama Kriten Ortodoks. Kota ini telah menyita perhatian dunia karena memiliki wilayah yang luas dengan bangunan-bangunan yang besar dan megah. Dibalik kemegahannya, Konstantinopel juga dikenal memiliki pertahanan Militer yang kuat, benteng raksasa yang berdiri kokoh, dan disertai dengan para prajurit yang siap dengan berbagai persenjataannya. Tidak hanya itu, terdapat juga galian parit yang besar membentang mengitari benteng ini, semakin menambah kesan bahwa kota ini mustahil untuk ditahlukkan.

Tapi karena kecerdikan dari Muhammad Al Fatih bersama para tentaranya berhasil menembus dan menguasai Konstantinopel pada 20 Jumadil Awal 1453 atau bertepatan dengan 29 Mei 1453 M. Setelah dikuasi, Konstantinopel kemudian diubah namanya menjadi Istambul dan dijadikan sebagai ibu kota Negara Turki.

Rupanya, keberadaan Muhammad Al Fatih ini telah diprediksi Rasulullah dalam sabdanya : “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menakhlukkannya adalah sebaik-baiknya pemimpin dan pasukan ang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baiknya pasukan.” 
Pelindung kepala dan tombak pasukan Ottoman di Indonesian Islamic Art Museum
Sementara itu, peninggalan berserjarah dari pasukan Ottoman Turki yang ada di Indonesian Islamic Art Museum adalah baju zirah pasukan Ottoman pada abad ke 16 yang dilengkap dengan pelindung kepala, tombak, pedang, pelindung tangan, perisai dan masih banyak lainnya.

Indonesian Islamic Art Museum buka setiap hari mulai pukul 09:00 sampai 17:00 WIB. Harga tiket masuk museum adalah Rp. 10.000 untuk weekday dan 15.000 untuk weekend.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar