Sabtu, 27 Mei 2017

Kain Gujarat Berusia Lebih Dari 600 Tahun Ada di Indonesian Islamic Art Museum

Kain gujarat di Indonesian Islamic Art Museum
Kain Gujarat di Indonesian Islamic Art Museum - Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang dari Gujarat, India pada abad XIII Masehi. Orang-orang gujarat ini menjual berbagai jenis textile yang memiliki kekhasannya masing-masing.  Kain tersebut diperdagangkan dan ditukarkan dengan hasil bumi dari Indonesia.

Indonesian Islamic Art Museum menyimpan textile dari gujarat yang usianya sudah berusia lebih dari 600 tahun. Textile atau kain gujarat tersebut dibawah oleh pedagang Gujarat ke Indonesia pada abad ke-9.

Kain gujarat yang ada di Indonesian Islamic Art Museum memiliki corak berupa seorang raja yang sedang naik gajah dan dikawal oleh para pengawalnya. Gajah di India biasanya digunakan sebagai transportasi untuk para petinggi kerajaan dengan menggunakan howdah atau sadel mewah yang berbentuk singgasana di atas punggung gajah.

Kain gujarat ini juga merupakan kain yang sangat mewah pada masa itu. Sehingga kain dengan corak seorang raja ini hanya dipakai ketika upacara keagamaan, pernikahan dan upacara besar lainnya.
Kain panjang di Indonesian Islamic Art Museum

Selain kain gujarat, Indonesian Islamic Art Museum ini juga menyimpan berbai kain dari Nusantara. Seperti Kain panjang dengan batik kaligrafi dari kerajaan Samudra Pasai, Aceh.  Kain panjang ini tidak untuk dipakai, melainkan dijadikan sebagai dekorasi ketika pernikahan. Selain itu, beberapa orang dari kalangan tinggi juga menggunakan kain tersebut sebagai penutup ketika meninggal dunia.

Sementara itu, Indonesian Islamic Art Museum ini memiliki koleksi benda- benda bersejarah terlengkap. Tidak hanya mendatangkan peninggalan kerajaan Islam dari Nusantara, Museum yang terletak di kompleks Wisata Bahari Lamongan ini juga mendatangkan benda-benda bersejarah dari Kerajaan Islam dunia, seperti Ottoman Turki, Mughal India, berbagai Dinasty China dan masih banyak lainnya. 

Jumat, 26 Mei 2017

Wisata Edukasi di Indonesian Islamic Art Museum

Para siwa melakukan wisata edukasi di Indonesian Islamic Art Museum
Wisata Edukasi di Indonesian Islamic Art Museum Bosan dengan tempat wisata yang itu itu saja? berwisata sekaligus menambah pengetahuan bisa menjadi pilihan. Selain menghilangkan stress, wisata edukasi dapat memperkaya wawasan kita.

Indonesia, tepatnya kota punya Lamongan memiliki wisata edukasi bernama Indonesian Islamic Art Museum. Museum yang baru buka tanggal 28 Desember 2016 ini menawarkan edukasi pembelajaran tentang sejarah Islam.

Di Indonesian Islamic Art Museum, pengunjung bisa merasakan sensasi pembelajaran Study Tour yang Life, dengan Edukasi Pendidikan tentang Kejayaan Negri Arab Pra Islam, Kebesaran Kerajaan Ottoman Turkey, Laksamana Chengho Panglima Besar Muslim dari China yang terkenal dan Kemegahan Istana Taj Mahal India atau Kerajaan Mughal yang terbesar di Dunia, dengan berbagai wahana yang menarik yang bersifat Edukasi & Entertainment.

Para siswa sedang mengerjakan LKS di Indonesian Islamic Art Museum
Pengunjung yang ingin mengambil paket edukasi akan dibekali dengan Lembar Kerja Siswa yang sudah disesuaikan dengan kelas atau tingkatannya. Tidak hanya itu, edukasi di Indonesian Islamic Art Museum ini juga akan didampingi oleh para Story Teller dengan tiga bahasa, yaitu Indonesia, Inggris dan juga Arab.

Dengan konsep Edu-Art-Tainment, pengunjung juga akan diajak untuk melakukan keseruan-keseruan lain seperti menari bersama, melakukan game-game kecil menarik hingga melakukan kegiatan art, seperti Melukis dan mewarnai Kaligrafi, merakit wayang, membatik dan masih banyak lainnya.

Sangat menyenangkan bukan? Maka dari itu ayo kunjungi Indonesian Islamic Art Museum. Harga tiket masuk Museum ini adalah 20.000 ribu ketika weekday dan 30.000 untuk weekend. Museum buka mulai pukul 08:00 WIB sampai 17:00 WIB.

Lokasi Indonesian Islamic Art Museum

Wisata Bahari Lamongan
Jl Raya Paciran (Ex. Tanjung Kodok), Paciran, Lamongan
Jawa Timur, Indonesia
081382092200
085748473100

Galeri Kegiatan Art dan Game di Indonesian Islamic Art Museum

Kegiatan bermain puzzle di Indonesian Islamic Art Museum

Mengenal kesenian wayang melalui Lembar Kerja Siswa


 
Game edukasi di Indonesian Islamic Art Museum

Senin, 22 Mei 2017

Al Qur’an Terkecil di Dunia dari Masa Kerajaan Ottoman Turki ada di Indonesian Islamic Art Museum

Kitab Istambul di Indonesian Islamic Art Museum 
Kitab Istanbul di Indonesian Islamic Art Museum - Tahukah kamu bahwa Indonesia memiliki museum Islam pertama yang memiliki banyak koleksi benda bersejarah yang unik. Salah satunya adalah kitab Istambul dari Turki pada abad ke -16.

Kitab Istanbul merupakan Al Qur’an terkecil di dunia. Disebut kitab Istanbul karena Al Qur’an kecil ini dicetak pertama kali di pada abad ke-16 an di kota Istambul Turki.

Kitab Istambul dipercaya memiliki khasiat untuk keselamatan dari segala bentuk marah bahaya. Selain itu, kabarnya Al Qur’an kecil ini dahulunya hanya dimiliki oleh kalangan tertentu saja, yakni agamawan seperti para Sunan atau Wali.


Selain kitab Istambul dari Turki, Indonesian Islamic Art Museum juga menyimpang kitab Istambul bertbentuk rajah dari Aceh pada abad ke-17 yang ditulisi dengan tinta emas. 
Kitab Istambul Rajah di Indonesian Islamic Art Museum 
Sementara itu, bisa dibilang bahwa Indonesian Islamic Art Museum ini juga memiliki koleksi benda bersejarah terlengkap. Tidak hanya mendatangkan benda dari kesultanan Indonesia, museum ini juga menyajikan berbagai peninggalan kerajaan Islam yang ada di Luar Negeri.

Zona di Indonesian Islamic Art Museum


Indonesian Islamic Art Museum memiliki tiga zona utama, yaitu Audio Visual Room yang menyajikan film “The Glorious of Islam.” Tidak hanya itu, zona ini juga biasanya digunakan sebagai tempat untuk melakukan perpisahan kelas, bedah buku, seminar dan masih banyak lainnya 
Audio Visual Room di Indonesian Islamic Art Museum
Kemudian zona kedua berisi Galery Seni Islam dari kerajaan Ottoman Turkey, Mughal India, Dinasti China (Tang, Song, Yuan dan Qing) hingga kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia, seperti Samudra Pasai, Mataram Islam dan masih banyak lagi.                                                                                                   
Zona ketiga adalah Diorama atau photo spot area. Di zona ini terdapat beberapa miniatur tiga dimensi, seperti masjid dan kapal Cheng-Ho, toko klontong, masjid agung banten, toko persia dan disertai dengan pemandangan pantai serta suara-suara yang membuat pengunjungnya seakan-akan berada dalam sebuah situasi yang nyata.

Pengunjung berfotoria di zona diorama Indonesian Islamic Art Museum

Fasilitas yang Didapat Ketika Berkunjung ke Indonesian Islamic Art Museum

Pengunjung Indonesian Islamic Art Museuum akan mendapatkan pelayan Story Teller (Guide) dengan 3 bahasa, yaitu Indonesia, Inggris dan Arab. Selain itu, pengunjung juga bisa mendapatkan kererangan tentang Museum dengan menggunakan Aplikasi Augmented Reality (A.R)
 
Augmented Reality Indonesian Islamic Art Museum
Lokasi Indonesian Islamic Art Museum
 Wisata Bahari Lamongan
Jl. Ex Paciran (Ex. Tanjung Kodok) Paciran, Lamongan Jawa Timur

Info dan Reservation Center
081382092200
085748473100




Kamis, 18 Mei 2017

Keren, Indonesian Islamic Art Museum Sajikan 6 Koin dalam Peradaban Islam

Koin Peadaban Islam di Indonesian Islamic Art Museum - Indonesian Islamic Art Museum menyajikan berbagai koleksi koin dalam sejarah Islam dunia hingga Indonesia. Koin tersebut merupakan mata uang atau alat tukar yang digunakan oleh kerajaan-kerajaan Islam pada masa itu.

Koin Dirham Samudra Pasai terpajang rapi di etalase Museum Indonesian Islamic Art. Koin tersebut ada pada tahun 1297 Masehi dan pertama kali dicetak oleh Sultan Al Malik As Shaleh yang berkuasa sekitar tahun 1297-1326. Koin ini berbahan Emas dan perak dengan tulisan Arab berupa nama raja sekaligus gelarnya, yaitu Malik At-Tahir atau Malik Az-Zahir. 
Koin Dirham Samudra Pasai di Indonesian Islamic Art Museum
Ada juga berbagai mata uang dari kerajaan Aceh pada abad ke-16. Mata uang tersebut terbuat dari emas dan perak, disebut dengan dirham. Sistem mata uang dirham ini diadopsi dari kerajaan Samudra Pasai, dimana pada 1524 kerajaan Samudra Pasai ditahlukkan oleh kerajaan Aceh Dar As-Salam. Lalu, pada pemerintahan sultan Iskandar Muda, tulisan Al Zahir  diganti dengan dengan Johan berdaulat bin Ali, sedangkan pada bagian belakangnya ditulisi dengan Sri Sultan Perkasa Alam.
Mata uang kerajaan Aceh di Indonesian Islamic Art Museum
Koleksi berbagai mata uang Kerajaan Gowa Talu Sulawesi Selatan juga tersimpan rapi di Museum Islam yang terletak di Wisata Bahari Lamongan tersebut. Mata uang ini dikeluakan oleh Sultan Hassanudin, raja kerajaan Gowa yang memerintah pada tahun 1651-1669. Koin tersebut terbuat dari Kupa, yaitu Campuran Mata Uang Timah dan Tembaga.
Mata uang Gowa Tallo di Indonesian Islamic Art Museum
Selain itu, Indonesian Islamic Art Museum ini juga mendisplay berbagai koin dari kedinastian yang ada di China. koin tersebut adalah mata uang tahil yang berasal dari dinasty Tang pada tahun 618-907. Ada juga koin perak dari dinasti Song pada masa dinasty Ming pada abad ke-15. Mata Uang dari dinasti Song ini ditemukan di Indonesia, tepatnya di daerah Sumatra. 

Mata uang dinasty Song di Indonesian Islamic Art Museum

Selain itu, Indonesian Islamic Art juga mengedukasi pengunjungnya tentang berbagai Koin dalam dunia Islam selama periode formatif para kekhalifahan Righteous (632-661 SM). Koin-koin tersebut dapat kita lihat secara tiga dimensi dengan menggunakan Teknologi Augmented Reality. 

Augmented Reality Indonesian Islamic Art 
Selain itu, berbeda dengan museum pada umumnya Indonesian Islamic Art Museum memiiliki audio visual room yang menyajikan film animasi The Glorious of Islam. Museum Islam yang baru dibuka tanggal 28 Desember 2016 ini juga memiliki zona diorama interaktif yang bisa dijadikan sebagai are photo spot yang keren bagi pengunjung.

Lokasi Indonesian Islamic Art Museum
Wisata Bahari Lamongan
Jl. Raya Paciran (Ex Tanjung Kodok), Lamongan.
+6282144468002
+6285748473100

Harga Tiket Museum Islam (Indonesian Islamic Art Museum)
Weekday (Rabu  –  Kamis) : Rp. 20.000
Weekend (Jumat – Minggu, Hari besar Nasional – Musim Libur WBL) : Rp. 30.000