Kain gujarat di Indonesian Islamic Art Museum |
Kain Gujarat di Indonesian Islamic Art Museum - Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang dari Gujarat,
India pada abad XIII Masehi. Orang-orang gujarat ini menjual berbagai jenis
textile yang memiliki kekhasannya masing-masing. Kain tersebut diperdagangkan dan ditukarkan dengan
hasil bumi dari Indonesia.
Indonesian Islamic Art Museum menyimpan textile dari gujarat yang
usianya sudah berusia lebih dari 600 tahun. Textile atau kain gujarat tersebut
dibawah oleh pedagang Gujarat ke Indonesia pada abad ke-9.
Kain gujarat yang ada di Indonesian Islamic Art Museum memiliki corak
berupa seorang raja yang sedang naik gajah dan dikawal oleh para pengawalnya.
Gajah di India biasanya digunakan sebagai transportasi untuk para petinggi
kerajaan dengan menggunakan howdah atau sadel mewah yang berbentuk singgasana
di atas punggung gajah.
Kain gujarat ini juga merupakan kain yang sangat mewah pada masa
itu. Sehingga kain dengan corak seorang raja ini hanya dipakai ketika upacara
keagamaan, pernikahan dan upacara besar lainnya.
Kain panjang di Indonesian Islamic Art Museum |
Selain kain gujarat, Indonesian Islamic Art Museum ini juga
menyimpan berbai kain dari Nusantara. Seperti Kain panjang dengan batik
kaligrafi dari kerajaan Samudra Pasai, Aceh.
Kain panjang ini tidak untuk dipakai, melainkan dijadikan sebagai
dekorasi ketika pernikahan. Selain itu, beberapa orang dari kalangan tinggi
juga menggunakan kain tersebut sebagai penutup ketika meninggal dunia.
Sementara itu, Indonesian Islamic Art Museum ini memiliki koleksi
benda- benda bersejarah terlengkap. Tidak hanya mendatangkan peninggalan
kerajaan Islam dari Nusantara, Museum yang terletak di kompleks Wisata Bahari
Lamongan ini juga mendatangkan benda-benda bersejarah dari Kerajaan Islam
dunia, seperti Ottoman Turki, Mughal India, berbagai Dinasty China dan masih
banyak lainnya.